Kebun binatang adalah salah satu tempat favorit penggemar fotografi, mungkin karena kebanyakan dari kita menyukai hewan sebagai obyek foto namun merasa berat dan repot kalau harus benar-benar ke hutan, maka kebun binatang adalah jalan tengahnya. Kalau anda belum pernah menjajal kemampuan fotografi anda di kebun binatang, maka memotret di kebun binatang wajib dicoba.
Oke, sebelum anda benar-benar berangkat terlebih dahulu, kita akan membahas beberapa tips memotret di kebun binatang supaya hasil foto anda nanti bagus, silahkan:
Senin, 18 Februari 2013
Minggu, 17 Februari 2013
Cara Mengganti Lensa SLR Secara Aman & Cepat
Salah satu kelebihan utama kamera SLR dibandingkan kamera saku adalah karena SLR memungkinkan adanya penggantian lensa (interchangeable). Hanya dengan satu kamera dan jika kita cukup beruntung mampu membeli beragam lensa (atau setidaknya pinjam lensa teman), kita memperoleh kebebasan berkreasi yang luar biasa dengan mengganti-ganti lensa sesuai keperluan.
5 Settingan Yang Harus Diperiksa Sebelum Mulai Memotret
Pernah tidak mengalami kejadian seperti ini?
Ada 5 hal mendasar yang harus selalu kita periksa sebelum jari kita memencet tombol shutter pertama kali. Silahkan:
- Anda pulang dari acara memotret dan baru menyadari bahwa tadi di sepanjang pemotretan anda menggunakan ISO 1200, padahal acaranya dilaksanakan di siang bolong saat ISO 100 saja cukup
- Anda baru menyadari bahwa anda menggunakan settingan white balance untuk mendung, padahal dari awal acaranya dilakukan diruangan dengan penerangaan lampu neon
Ada 5 hal mendasar yang harus selalu kita periksa sebelum jari kita memencet tombol shutter pertama kali. Silahkan:
Bagaimana Cara Memotret Siluet
Matikan Flash
Yang pertama dan terpenting adalah flash di kamera harus dimatikan, kalau tidak anda akan mendapatkan foto biasa (karena obyek utama-nya tidak jadi gelap). Jadi matikan flash dikamera andaCari kondisi pencahayaan yang tepat (backlight)
Untuk menghasilkan siluet, background anda harus lebih terang dibandingkan dengan obyek utama. Itulah kenapa kebanyakan foto siluet dilakukan saat sunset atau sunrise, dimana matahari (sumber cahaya) ada di belakang obyek yang ingin anda foto (backlighting). Tapi jangan batasi diri, foto siluet bisa dihasilkan kapan saja, pada intinya anda hanya harus menemukan background yang lebih terang dibandingkan obyek utama.Carilah obyek yang bentuknya menarik
Foto siluet akan sangat menonjolkan bentuk obyek utama, oleh karena itu carilah obyek dengan bentuk yang menarik dan memiliki karakter kuat. Perhatikan foto diatas, karena obyek utama (pencari ikan) kehilangan detail dan menjadi sangat gelap, bentuknya justru akan lebih terekspos. Kita bisa melihat dengan jelas batas-batas lekukan bentuk tubuh si nelayan, bentuk jaring dan bingkainya sampai tetesan air yang keluar dari jaring. Anda juga bisa mencoba dengan obyek lainnya.Carilah background yang tepat
Untuk mendapat siluet anda harus menemukan background yang lebih terang. Usahakan juga untuk mendapatkan background yang menarik namun juga tidak ramai sehingga obyek utama terlihat sangat menonjol. Langit dan pantai adalah contoh favorit.Ukur eksposur dengan tepat (manual/ auto)
Sebisa mungkin gunakanlah mode manual eskposur. Set metering di spot metering. Lakukan pengukuran di daerah background yang paling terang. Dalam contoh foto diatas saya mengukur cahaya langit diatas helm. Ubahlah kombinasi aperture dan shutter speed sesuai dengan hasil metering anda, terutama pada aperture pastikan anda set sesuai keinginan anda (aperture besar untuk background yang agak kabur dan aperture kecil untuk background yang tajam). Setelah anda menentukan aperture dan shutter speed yang dipilih, arahkan kamera ke obyek utama. Aturlah h3 yang terbaik dan tentukan fokus di obyek utama, baru kemudian jepret….
Jika anda tidak bisa menggunakan mode manual, gunakanlah mode auto. Arahkan kamera ke area paling terang, dalam contoh diatas adalah ke langit diatas si pencari ikan, pencetlah setengah shutter anda (jangan pencet penuh) lalu tahan shutter jangan dilepas. Lalu arahkan kamera ke obyek utama anda baru kemudian jepret….
Jangan takut mencoba
Cobalah kombinasi aperture dan shutter speed yang berbeda jika anda gagal di kesempatan pertama. Cobalah juga bereksperimen dengan obyek dan lingkungan anda, jangan hanya terpaku pada sunset dan sunrise, karena foto siluet bisa dihasilkan dimanapun.3 Alasan Anda Tidak Perlu Takut Memotret Dengan ISO Tinggi
Namun berbahagialah anda, karena nampaknya kekhawatiran tentang munculnya noise ini bisa mulai dikikis. Ada 3 alasan yang cukup bagus sehingga anda bisa tenang meskipun menggunakan ISO tinggi dalam pemotretan. Apa saja? :
- Perkembangan Teknologi Kamera Hampir semua kamera SLR generasi terbaru memiliki teknologi pengurang noise (noise reduction) yang sangat handal, kita bisa memotret sampai dengan ISO 1800 dan hasilnya masih sangat layak. Setahu saya, hampir semua kamera SLR keluaran Nikon maupun Canon dari kelas pemula sampai kelas pro sangat jago dalam menyingkirkan noise yang timbul dari pemakaian ISO yang tinggi. Bahkan beberapa kamera saku yang berkualitas seperti halnya Panasonic LX3 (atau yang terbaru LX5) menerapkan teknologi noise reduction dengan sangat baik.
- Kita Bisa Memanfaatkan Software Noise Reduction Kalau kebetulan kamera anda belum memiliki teknologi noise reduction yang canggih, anda toh bisa memanfaatkan software noise reduction saat memproses foto di komputer. Software macam Noise Ninja, Noiseware atau Dfine sangat ampuh menyisihkan noise dari foto anda secara cepat dan mudah.
- Tidak Semua Noise Itu Dosa Ya betul, bahkan ketika anda tidak memiliki kamera dengan teknologi noise reduction yang canggih serta tidak ingin menggunakan software penghilang noise, jangan khawatir. Tidak semua noise yang muncul dalam foto anda wajib disingkirkan. Kadang foto justru tampak artistik dengan adanya noise yang timbul. Foto dibawah ini dihasilkan dengan ISO 800, menggunakan kamera SLR kelas pemula yang relatif sudah agak jadul (Nikon D40), serta tidak diolah dengan software noise reduction. Anda bisa melihat banyak noise di latar belakang ungu, dan hasilnya tetap saja bagus bukan?
Pentingnya Background
Pasti anda sudah tau kan background itu apa. yak benar sekali background atau latar belakang adalah unsur yang sangat penting dalam foto yang anda hasilkan. Silahkan perhatikan foto dibawah ini biar tak penasaran lagi:
Sekarang bandingkan dengan foto ini:
Keselarasan warna background dengan obyek utama membuat sebuah foto tampak lebih bagus.
Background sekali lagi adalah unsur yang sangat penting dalam keseluruhan foto anda. Rata-rata sebuah foto memiliki area latarbelakang yang cukup luas bahkan bisa sampai 60% dari keseluruhan bidang foto. Anda tidak akan pernah bisa memiliki foto yang keren jika background foto-foto anda tampak kacau dan semrawut.
Apa itu Shutter Speed?
Apa itu Shutter Speed? secara definisi, shutter speed adalah rentang waktu saat shutter di kamera anda terbuka. Secara lebih mudah, shutter speed berarti waktu dimana sensor kita ‘melihat’ subyek yang akan kita foto. Gampangnya shutter speed adalah waktu antara kita memencet tombol shutter di kamera sampai tombol ini kembali ke posisi semula.
Supaya mudah, kita terjemahkan konsep ini dalam beberapa penggunaannya di kamera:
- Setting shutter speed sebesar 500 dalam kamera anda berarti rentang waktu sebanyak 1/500 (seperlimaratus) detik. Ya, sesingkat dan sekilat itu. Sementara untuk waktu eksposur sebanyak 30 detik, anda akan melihat tulisan seperti ini: 30’’
- Setting shutter speed di kamera anda biasanya dalam kelipatan 2, jadi kita akan melihat deretan seperti ini: 1/500, 1/250, 1/125, 1/60, 1/30 dst. Kini hampir semua kamera juga mengijinkan setting 1/3 stop, jadi kurang lebih pergerakan shutter speed yang lebih rapat; 1/500, 1/400, 1/320, 1/250, 1/200, 1/160 … dst.
- Untuk menghasilkan foto yang tajam, gunakan shutter speed yang aman. Aturan aman dalam kebanyakan kondisi adalah setting shutter speed 1/60 atau lebih cepat, sehingga foto yang dihasilkan akan tajam dan aman dari hasil foto yang berbayang (blur/ tidak fokus). Kita bisa mengakali batas aman ini dengan tripod atau menggunakan fitur Image Stabilization.
- Batas shutter speed yang aman lainnya adalah: shutter speed kita harus lebih besar dari panjang lensa kita. Jadi kalau kita memakai lensa 50mm, gunakan shutter minimal 1/60 detik. Jika kita memakai lensa 17mm, gunakan shutter speed 1/30 det.
- Shutter speed untuk membekukan gerakan. Gunakan shutter speed setinggi mungkin yang bisa dicapai untuk membekukan gerakan. Semakin cepat obyek bergerak yang ingin kita bekukan dalam foto, akan semakin cepat shutter speed yang dibutuhkan. Untuk membekukan gerakan burung yang terbang misalnya, gunakan mode Shutter Priority dan set shutter speed di angka 1/1000 detik (idealnya ISO diset ke opsi auto) supaya hasilnya tajam. Kalau anda perhatikan, fotografer olahraga sangat mengidolakan mode S/Tv ini.
- Blur yang disengaja – shutter speed untuk menunjukkan efek gerakan. Ketika memotret benda bergerak, kita bisa secara sengaja melambatkan shutter speed kita untuk menunjukkan efek pergerakan. Pastikan anda mengikutkan minimal satu obyek diam sebagai jangkar foto tersebut.
Cara mereset kamera SLR ke default factory setting
Anda ingin mengembalikan (reset) settingan kamera kembali seperti semula saat kita membelinya? Bisa. Karena hampir semua produsen kamera SLR memberi fitur reset ke factory default di setiap kamera SLR mereka. Fitur ini fungsinya cuma satu: membuat semua settingan yang sudah kita otak-atik kembali seperti baru.
Apakah ada kerugiannya kalau kita melakukan langkah ini? Ya, karena otak-atik yang pernah kita coba semuanya hilang begitu saja. Jadi ada baiknya anda mencatat beberapa modifikasi setting dan profil yang sudah anda lakukan untuk anda coba lagi nanti (dan jangan sampai mengacau lagi ya…)
Saya akan paparkan cara mereset setting kamera ke factory setting untuk SLR merk Nikon dan Canon. Untuk merk lain mohon maaf, saya tidak punya kamera yang bisa dicoba…
SLR Nikon, ada 2 cara:
Pertama:
Pertama:
- Pencet Menu -> Shooting (ikon kamera) -> lalu pilih Reset Shooting Menu
- Pencet Menu -> Custom Setting (ikon pensil) -> pilih Reset Custom Menu
- Pencet dan tekan bersamaan dua tombol: tombol Qual dan +/- (exposure compensation), selama tiga (3) detik
SLR Canon:
Pencet Menu -> pilih Set-Up 3 -> pilih Clear Setting
Pencet Menu -> pilih Set-Up 3 -> pilih Clear Setting
Gampang kan?
Tips Memotret Bunga
1. Jangan memaksakan harus ke taman
2. Jangan memotret bunga dari atas
3. Basahi bunga atau potretlah setelah hujan
4. Aturlah agar background nyambung dan seirama
5. Potretlah secara close-up
6. Untuk foto super close-up lakukan di dalam ruangan
Pengertian White Balance
Setiap pemilik kamera digital paling tidak pernah menemui istilah white balance. Jadi apa itu white balance? Kenapa harus peduli?Oke . . mari kita bahas dengan cara yang gampang dan aplikatif.
Apa itu white Balance?
White balance adalah aspek penting dalam dunia fotografi dan berpengaruh pada hasil akhir foto. Alasan kenapa kita perlu memahami white balance adalah karena kita ingin warna foto kita seakurat mungkin. Jadi, white balance berpengaruh terhadap warna foto.Agar lebih jelas silahkan lihat contoh foto dibawah ini:
Perhatikan warna cahaya lampu neon dan lampu bohlam, beda bukan? itu karena masing-masing neon dan bohlam memiliki ”temperatur warna“ yang berbeda. Cahaya yang kekuningan (bohlam) disebut hangat sementara cahaya yang kebiruan (neon) disebut dingin.
Alasan kenapa kamera memerlukan setting white balance adalah karena kita memotret dalam kondisi pencahayaan yang berubah-rubah. Mata telanjang kita adalah alat yang super canggih dan mampu beradaptasi (menyeimbangkan) terhadap perubahan warna cahaya, jadi kertas putih dimanapun akan tampak putih bagi kita. Namun kamera tidaklah secanggih mata, karena itu kertas putih belum tentu terlihat putih bagi kamera dalam warna pencahayaan yang berbeda.
Jadi tujuan setting white balance adalah memerintahkan kamera agar mengenali temperatur sumber cahaya yang ada. Supaya yang putih terlihat putih, merah terlihat merah dan hijau terlihat hijau, atau dengan kata lain agar kamera merekam warna obyek secara akurat dalam kondisi pencahaayan apapun.
White Balance Preset
Anda juga bisa menggunakan preset jika memang tersedia di kamera anda:- Auto – kamera akan menebak temperatur warna berdasar program yang ditanam dari sononya oleh pembuat kamera. Anda bisa menggunakannya pada kebanyakan situasi, namun tidak disetiap situasi (misal: memotret saat sunset/sunrise)
- Tungsten – disimbolkan dengan ikon bohlam. Karena itu cocok digunakan saat anda memotret di ruangan dengan sumber cahaya bohlam.
- Fluorescent – disimbolkan dengan ikon lampu neon, gunakan saat memotret di ruangan dengan pencahayaan lampu neon.
- Daylight – biasanya dengan simbol matahari, gunakan saat berada di bawah sinar matahari
- Cloudy – disimbolkan dengan awan, gunakan saat memotret di cuaca mendung
- Flash – simbolnya kilat, jika anda menggunakan lampu flash (strobe) gunakan preset ini.
- Shade – biasanya simbolnya rumah atau pohon, gunakan saat memotret dalam rumah (siang hari) atau anda berada di daerah bayangan – bukan sinar matahri langsung.
Cara Setting White Balance Secara Manual
Beberapa kamera, terutama SLR dan prosumer, menyediakan fasilitas setting white balance manual. Setting manual adalah cara paling akurat jika kita bingung dengan temperatur warna sumber cahaya kita. Ini biasanya terjadi dalam pemotretan dengan sumber pencahayaan yang lebih kompleks (lebih dari satu jenis temperatur warna).Kita bisa memanfaatkan kertas putih untuk tujuan ini. Artikel ini membahas lebih detail cara setting manual white balance menggunakan kertas atau tembok putih.
Cara yang lebih mudah dan akurat adalah dengan menggunakan aksesoris tambahan yang bernama expodisc atau kenko, harganya berkisar dari Rp. 800 ribu s/d Rp. 1,5 Juta. Anda bisa membeli-nya di toko-toko kamera besar.
Jenis Kamera Digital: Saku Superzoom dan SLR
Jauh sebelum anda mempelajari fotografi, hal paling penting adalah anda harus memiliki kamera apapun jenisnya. Bagi anda yang sedang mencari cari informasi sebelum memutuskan membeli sebuah kamera digital, artikel ini akan menjelaskan mengenai jenis kamera yang tersedia di pasaran dan apa saja perbedaannya.Mari langsung saksikan saja
Kamera saku biasanya bisa menghasilkan foto yang bagus, kadang-kadang luar biasa. Kamera saku juga mampu merekam video, fitur tambahan yang sangat berguna dan disukai konsumen. Namun mohon perhatikan kata-kata yang dicetak tebal diatas.Biasanya bagus dan kadang-kadang luar biasa merupakan alasan kenapa penggemar fotografi sejati (dan fotografer pro) memandang kamera saku sebelah mata – sebatas sebagai batu loncatan atau sebagai back up.
Ada beberapa faktor yang membuat kamera saku terbatas:
Kalau banyak jeleknya, kenapa kamera saku laris manis di pasaran? tidak adakah kelebihannya? ada, berikut ini:
Kamera Saku (Pocket)
Kamera saku merupakan jenis kamera mayoritas (hampir 90%) yang ada ditangan konsumen. Sesuai namanya, kamera ini berukuran kecil dan memang benar-benar bisa masuk ke saku di baju anda.Kamera saku biasanya bisa menghasilkan foto yang bagus, kadang-kadang luar biasa. Kamera saku juga mampu merekam video, fitur tambahan yang sangat berguna dan disukai konsumen. Namun mohon perhatikan kata-kata yang dicetak tebal diatas.Biasanya bagus dan kadang-kadang luar biasa merupakan alasan kenapa penggemar fotografi sejati (dan fotografer pro) memandang kamera saku sebelah mata – sebatas sebagai batu loncatan atau sebagai back up.
Ada beberapa faktor yang membuat kamera saku terbatas:
- Shutter lag, didefinisikan sebagai waktu jeda antara saat anda memencet tombol shutter dan kamera mulai merekam. Merupakan alasan terbesar kenapa kamera saku sangat terbatas. Jeda waktu ini mungkin hanya setengah detik, namun dalam setengah detik inilah akan ada kejadian penting-keren-lucu-spektakuler yang justru tidak terekam menjadi foto.
- Payah dalam kondisi minim cahaya, kamera saku memiliki sensor (chip kecil peka cahaya berbentuk segi empat yang menggantikan fungsi film) yang sangat kecil. Secara umum, makin kecil sensor sebuah kamera makin jelek kualitas foto-nya.Sensor yang kecil berarti hanya sedikit cahaya yang terekam, kualitas warna yang pas-pasan dan lemah ketika berhadapan dengan kondisi remang-remang. Apa saja konsekuensinya? pertama adalah foto cenderung mudah blur (tidak tajam) dan kedua foto cenderung memiliki banyak noise (bintik-bintik diseluruh area foto).
- Zoom terbatas, memiliki kamera saku berarti anda sudah terikat hidup mati dengan lensa bawaan dari sononya. Kita tidak bisa mengganti lensa sesuai kebutuhan. Kamera saku dari pabriknya diset untuk memiliki lensa yang bisa digunakan untuk kebutuhan umum dan bisa melakukan perbesaran 3 sampai 4 kali. Namun jangan berharap anda bisa menggunakannya untuk memotret wajah anak anda yang sedang bermain drama di sekolah atau memotret wajah Krisdayanti yang sedang menanyi dalam sebuah konsernya.
Kalau banyak jeleknya, kenapa kamera saku laris manis di pasaran? tidak adakah kelebihannya? ada, berikut ini:
- Small is beautiful, dengan ukuran yang kecil kita mudah membawanya kemanapun kita pergi sehingga makin banyak hal yang bisa kita abadikan
- Harga terjangkau, kamera saku adalah jenis kamera yang paling bersahabat dengan dompet sehingga anda akan disayang istri/ suami karena pandai berhemat
- Lebih banyak orang tidak ingin tampak seperti war-tawan foto. Semakin besar kamera tentengan anda, makin tampang anda mirip wartawan foto. Dan yakinlah orang terkenal macam David Beckham, Ariel Peterpan, SBY atau Obama tidak pernah tampak seperti wartawan foto (bercanda … ).
Kamera Super-Zoom
Kamera super zoom memiliki ukuran fisik lebih besar dibanding kamera saku, dan sesuai namanya memiliki kemampuan zoom optik sampai sejauh 15 kali atau bahkan sampai 20 kali.
Kenapa kamera ini ada? Karena banyak sekali kejadian penting terjadi dalam kejauhan; di panggung, di mimbar, di pernikahan, di lapangan olahraga.
Kamera super zoom disamping memiliki kelebihan dalam kemampuannya melihat dari kejauhan, juga memiliki satu lagi kelebihan utama dibanding kamera saku: lubang intip kecil yang pas untuk mata anda (eyepiece viewfinder). Lubang intip ini sangat berguna jika anda memotret ditangah teriknya siang hari (kamera saku hanya memiliki layar LCD dibelakang yang sama sekali tidak berguna jika anda berada di area terang benderang). Satu lagi, kamera super zoom juga biasanya memiliki layar LCD yang bisa ditekuk – tekuk sehingga membantu anda memotret dari sudut yang tidak biasa.
Kekurangannya? secara teknis kamera ini masih memiliki sensor yang relatif kecil sehingga kemampuannya dalam kondisi minim cahaya masih terbatas. Untuk memotret outdoor masih sangat oke hasilnya, namun begitu anda bawa masuk ke ruangan anda akan mulai kepayahan mendapatkan foto yang tajam dan bagus.
Secara ukuran, kamera super zoom juga lumayan tanggung. Tidak akan pernah muat di kantong sehingga kita harus membawanya di pundak.
Kamera super zoom disamping memiliki kelebihan dalam kemampuannya melihat dari kejauhan, juga memiliki satu lagi kelebihan utama dibanding kamera saku: lubang intip kecil yang pas untuk mata anda (eyepiece viewfinder). Lubang intip ini sangat berguna jika anda memotret ditangah teriknya siang hari (kamera saku hanya memiliki layar LCD dibelakang yang sama sekali tidak berguna jika anda berada di area terang benderang). Satu lagi, kamera super zoom juga biasanya memiliki layar LCD yang bisa ditekuk – tekuk sehingga membantu anda memotret dari sudut yang tidak biasa.
Kekurangannya? secara teknis kamera ini masih memiliki sensor yang relatif kecil sehingga kemampuannya dalam kondisi minim cahaya masih terbatas. Untuk memotret outdoor masih sangat oke hasilnya, namun begitu anda bawa masuk ke ruangan anda akan mulai kepayahan mendapatkan foto yang tajam dan bagus.
Secara ukuran, kamera super zoom juga lumayan tanggung. Tidak akan pernah muat di kantong sehingga kita harus membawanya di pundak.
Kamera SLR
Anda selama ini mungkin cukup puas dengan kualitas foto dari kamera saku mungil. Lalu mulai gemar mengamati foto di majalah-majalah yang tampak wah..foto yang super tajam, warnanya serba indah, potret wajah dengan latar belakang yang kabur, air terjun dengan yang telihat sangat lembut seperti kapas atau foto burung yang sedang melesat…foto – foto berkualitas seperti ini rata – rata dihasilkan dari kamera SLR.
Jadi apakah SLR itu? SLR adalah kependekan dari single lens reflex, sebuah istilah yang memang lumayan kompleks dijelaskan. Tapi pada prinsipnya adalah jenis kamera dimana kita mengintip obyek foto melalui lensa (jargon fotografinya: through the lens). Kamera besar berwarna hitam ini dipastikan tidak akan muat disaku anda dan harganya lumayan mahal.
Namun dari segi kualitas, kamera inilah penghasil foto-foto keren dimajalah atau iklam raksasa di jalan. Begitu dihidupkan anda bisa langsung memotret, tidak ada lagi shutter lag, mampu merekam 3 foto dalam 1 detik, memberi kepuasan kontrol manual untuk hampir semua parameter pemotretan, dan bisa dipakai memotret ribuan foto tanpa kehabisan batere.
Kamera inilah yang membuat banyak orang tergila-gila dengan dunia fotografi, memiliki bunyi khas saat kita memencet shutter (karena kamera saku dan super zoom biasanya diiringi bunyi palsu), dan terasa kokoh dan tangguh saat dipegang.
Anda bisa mengubah lensa sesuai kebutuhan, dari lensa macro dimana anda bisa memotret mata serangga sampai lensa super tele sehingga anda bisa memotret jerawat di wajah teman anda dari jarak 10 meter.
Namun dari segi kualitas, kamera inilah penghasil foto-foto keren dimajalah atau iklam raksasa di jalan. Begitu dihidupkan anda bisa langsung memotret, tidak ada lagi shutter lag, mampu merekam 3 foto dalam 1 detik, memberi kepuasan kontrol manual untuk hampir semua parameter pemotretan, dan bisa dipakai memotret ribuan foto tanpa kehabisan batere.
Kamera inilah yang membuat banyak orang tergila-gila dengan dunia fotografi, memiliki bunyi khas saat kita memencet shutter (karena kamera saku dan super zoom biasanya diiringi bunyi palsu), dan terasa kokoh dan tangguh saat dipegang.
Anda bisa mengubah lensa sesuai kebutuhan, dari lensa macro dimana anda bisa memotret mata serangga sampai lensa super tele sehingga anda bisa memotret jerawat di wajah teman anda dari jarak 10 meter.
Cara Setting Custom White Balance Kamera DSLR
Terkadang saat berada disebuah ruangan yang memiliki pencahayaan yang kompleks ataupun saat berada di luar ruangan, memakai auto white balance maupun settingan bawaan white balance dari kamera (Tungsten, Fluorecent, Daylight, Cloudy, Flash maupun Shade) memberi temperatur cahaya yang tidak akurat. Nah dalam keadaan ini anda bisa menggunakan custom white balance (white balance manual preset di kamera Nikon), untuk memastikan akurasi white balance anda.
Bagaimana cara melakukan setting custom (preset) white balance secara benar?, ikuti langkah berikut ini:
Sebelum melakukan setting, anda membutuhkan kertas putih, baju putih maupun tembok putih, jadi carilah obyek tersebut. Kalau benda putih tidak tersedia anda bisa menggunakan benda berwarna abu-abu. Beberapa tas kamera memiliki bagian dalam abu-abu yang mendekati gray card, dan anda bisa menggunakannya.
Tempatkan kertas atau benda putih/abu-abu tersebut sehingga disinari cahaya yang kompleks dimana anda akan memotret. Posisikan didepan kamera sehingga kertas mengisi seluruh frame foto.
Set fokus di posisi manual focus, lalu ambil metering. Usahakan exposure yang berimbang (tidak under namun juga tidak over exposure). Lalu fotolah kertas atau obyek tersebut.
Langkah selanjutnya, saya ambilkan contoh untuk kamera Canon 60D:
\ |
- Tekan tombol Menu, gunakan Main Dial untuk menuju tab kedua Shooting Menu. Gunakan Quick Control Dial untuk scroll ke kebawah ke posisi Custom White Balance, lalu tekan tombol Set.
- Gunakan Quick Control Dial lalu scroll ke foto yang barusan anda ambil. Tekan tombol Set lalu pilih OK.
- Pilih Preset Manual dari menu White Balance.
- Pilih Use Photo
- Akan muncul foto terbaru yang sudah anda ambil diatas, pilih Select Image
- Tekan OK untuk menggunakan foto tersebut.
Sabtu, 16 Februari 2013
Cara Menyimpan Lensa dan Kamera Yang Benar
Kenapa Kelembapan Tinggi Buruk Untuk Kamera dan Lensa?
Kelembapan yang tinggi dan terus- menerus bisa merusak komponen elektronis serta sensor kamera, sementara jamur bisa tumbuh dan berkembang di optik lensa. Sekali jamur tumbuh, kualitas optik bisa terpengaruh dan kita harus repot membersihkannya. Kalau jamurnya nempel di permukaan luar sih masig gampang, kalau tumbuhnya didalam elemen lensa dibagian dalam kita akan sangat kerepotan, biaya membersihkan lensa berkisar antara Rp 250 ribu sampai Rp. 750 ribu, tergantung kesulitan dan tempat servisnya.kenapa Kelembapan Terlalu Rendah Juga Tidak Bagus?
Kamera dan lensa memiliki komponen mekanis yang perlu bergerak dengan lancar, tahukah anda didalam lensa atau kamera juga dikasih oli supaya gerakan mekanis lancar dan tidak seret? Nah kalau anda menempatkan kamera dan lensa di area yang sangat kering (kelembapan terlalu rendah) maka ini beresiko fungsi mekanis bisa seret dan terganggu.
Berapa Angka Kelembapan Ideal?
Angka sekitar 40 – 50 % RH (relative humidity, kelembapan relatif) adalah ideal bagi kamera dan lensa menurut berbagai artikel. Aturan paling aman adalah cek di manual lensa dan kamera anda, cari kata-kata ideal operating range, lalu cek rentang kelembapan yang disarankan. Nah untuk penyimpanan jangka panjang, bagi angka tadi dengan angka dua. Sebagai contoh, angka operating humidity ideal untuk Canon 5D Mark II adalah 85% atau lebih rendah. Maka penyimpanan ideal adalah sekitar 35 sampai 45%.Beberapa Cara Penyimpanan Terbaik
Berikut beberapa cara penyimpanan yang bisa anda lakukan untuk menjaga kondisi lensa dan kamera agar tetap optimal dan prima:- Belilah Dry Cabinet atau Dry Box Khusus, dry cabinet adalah lemari khusus yang dirancang untuk menyimpan barang-barang elektronis sepperti foto diatas. Anda bisa membelinya di toko kamera atau toko alat rumah tangga yang besar. Tergantung spesifikasi, kita bisa menyetel angka kelembapan dalam ruang penyimpanan sesuai yang diinginkan. Harga dry cabinet termurah adalah sekitar Rp. 1 Juta.
- Silica Gel dan Kotak Kedap Udara, Untuk alternatif murah anda bisa menggunakan kotak kedap udara yang biasa dipakai untuk menyimpan dan menaruh beberapa saset (kantong) silica gel. Anda juga bisa membeli silica gel khusus yang dilengkapi indikator warna untuk mengetahui kandungan air dalam gel seperti dalam foto dibawah. Saat silica gel didalam kotak sudah jenuh dengan air, anda bisa mencolokkannya ke listrik untuk mengeringkan kembali. Harga kotak silica gel ini dibawah Rp 200 ribu.
- Saya sarankan tidak membeli kotak penyimpanan kamera yang dilengkapi elemen pemanas, resiko elemen menjadi terlalu panas cukup besar. Saat pemanas menjadi terlalu panas, sensor didalam kamera bisa terkena getahnya.
Tips Komposisi Agar Foto Makin Yahut!
Komposisi fotografi, seperti halnya komposisi dalam bidang seni apapun adalah ibarat selera akan makanan, semua kembali ke preferensi masing-masing. Namun begitu, ada beberapa panduan tertentu yang tak lekang waktu dan ikut di amini oleh mayoritas pelaku
20 Tips komposisi fotografi yang akan anda baca berikut ini lumayan singkat dan tidak bertele-tele, kami saring dari berbagai sumber dan juga pengalaman. Isinya bukan aturan tapi panduan, karena sekali lagi komposisi adalah masalah selera.
Oh satu lagi, topik komposisi lumayan sering dibahas di belajarfotografi.com. Anda bisa melihatnya dengan mengetikkan kata komposisi di kotak search yang ada di sidebar kanan dan akan ada dereten artikel mengenai komposisi yang bisa anda baca. Silahkan nikmati 20 tips singkat ini:
- Tarik perhatian ke arah subyek utama dalam foto. Manfaatkan warna, bentuk, cahaya atau
- garis supaya foto tampak kuat dan menyedot perhatian
- Sederhana, makin sederhana susunan foto anda makin kuat kesan yang ditimbulkan
- Kurangi elemen yang tidak seirama. Jika menurut anda ada elemen tertentu yang merusak irama dan keharmonisan foto, singkirkan – tutupi – atau pindahkan sudut pemotretan supaya elemen tersebut hilang.
- Penuhi seluruh isi frame dengan obyek utama. Kadang foto yang kuat kesannya adalah foto yang tanpa background sama sekali
- Jangan biarkan ruang kosong mendominasi foto
- Cek daerah disekitar garis frame, jangan biarkan ada tangan, kaki atau bagian penting obyek terpotong tanpa alasan kuat
- Maksimalkan penggunaan point of view (titik pandang) yang menarik, jangan melulu memotret dari depan subyek
- Jangan lupa rules of thirds. Tarik garis imajiner yang membagi foto menjadi 9 bagian sama besar. Tempatkan obyek utama di persimpangan garis-garisnya
- Saat memotret orang, usahakan selalu agar mata berada diatas garis tengah foto
- Bagian paling terang dalam foto adalah bagian yang paling menyedot perhatian mata. Taruh obyek utama disana
- Background lah yang memperkuat kesan. Jadi jangan biarkan background mematikan obyek utama.
- Memotret secara horisontal memperkuat kesan lebar dan secara vertikal memperkuat kesan tinggi
- Tajamkan mata untuk mengenali pola yang berulang, manfaatkan
- Tajamkan mata untuk mengenali pola simetri, manfaatkan
- Leading line dan kurva-S selalu menyenangkan dilihat
- Untuk memotret anak-anak, jongkoklah. Sejajarkan kamera dengan mata mereka
- Hindari menaruh titik perhatian tepat ditengah-tengah foto
- Hindari meletakkan garis horison tepat di tengah foto, usahakan horison ada di sepertiga atas atau bawah
- Jangan biarkan garis horison menabrak bagian obyek yang penting
- Cek, cek dan cek lagi sesaat sebelum memencet shutter. Pastikan apa yang tampak di viewfinder sesuai keinginan anda
Langganan:
Postingan (Atom)